Senin, 29 Desember 2008

Cosplay

Cosplay

Cosplay (Kosupure?) adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan kartun Nickelodeon. Pelaku cosplay disebut cosplayer, Di kalangan penggemar, cosplayer juga disingkat sebagai layer.

Di Jepang, peserta cosplay bisa dijumpai dalam acara yang diadakan perkumpulan sesama penggemar (dōjin circle), seperti Comic Market, atau menghadiri konser dari grup musik yang bergenre visual kei. Penggemar cosplay termasuk cosplayer maupun bukan cosplayer sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, yaitu Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia.

Sejarah

Sejak paruh kedua tahun 1960-an, penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konvensi fiksi ilmiah. Peserta konvensi mengenakan kostum seperti yang yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Budaya Amerika Serikat sejak dulu mengenal bentuk-bentuk pesta topeng (masquerade) seperti dalam perayaan Haloween dan Paskah.

Tradisi penyelenggaraan konvensi fiksi ilmiah sampai ke Jepang pada dekade 1970-an dalam bentuk acara peragaan kostum (costume show).[2] Di Jepang, peragaan "cosplay" pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tidak hanya Mari Kotani menghadiri Nihon SF Taikai sambil ber-cosplay. Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda memakai kostum tokoh Star Wars.

Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shōjo dan film Virus. Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran dōjinshi dan pertemuan penggemar fiksi ilmiah di Jepang.

Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay di pameran dan penjualan terbitan dōjinshi. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980. Edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang disebut "Tominoko-zoku" ber-cosplay di kawasan Harajuku dengan mengenakan kostum baju bergerak Gundam. Kelompok "Tominoko-zoku" dikabarkan muncul sebagai tandingan bagi Takenoko-zoku (kelompok anak muda berpakaian aneh yang waktu itu meramaikan kawasan Harajuku). Istilah "Tominoko-zoku" diambil dari nama sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino, dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Takenoko-zoku. Foto peserta cosplay yang menari-nari sambil mengenakan kostum robot Gundam juga ikut dimuat. Walaupun sebenarnya artikel tentang Tominoko-zoku hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, artikel tersebut berhasil menjadikan "cosplay" sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.

Sebelum istilah cosplay digunakan oleh media massa elektronik, asisten penyiar Minky Yasu sudah sering melakukan cosplay. Kostum tokoh Minky Momo sering dikenakan Minky Yasu dalam acara temu darat mami no RADI-karu communication yang disiarkan antara lain oleh Radio Tōkai sejak tahun 1984. Selanjutnya, acara radio yang sama mulai mengadakan kontes cosplay. Dari tahun 1989 hingga 1995, di tv asahi ditayangkan ranking kostum cosplay yang sedang populer dalam acara Hanakin Data Land.

Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Pada waktu itu kebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaus T-shirt pemain bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa "ber-cosplay". Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir (disebut kamera-kozō) yang senang memotret kegiatan cosplay

Cosplay di Indonesia Dan Sejarahnya


Cosplay di Indonesia

Cosplayer adalah orang yang mengenakan pakaian/kostum/cosplay. Kebanyakan costume yang digunakan dari Jepang. Di Indonesia sangat jarang ditemukan Cosplayer yang mengenakan pakaian dari komik luar asia, beberapa menggunakan tipe eropa tetapi dikarenakan di ambil dari manga/manwa bukan dari komik luar asia.


Pembagian cosplay

Secara umum cosplay dinilai sama. Tetapi tak langsung dalam beberapa event yang terjadi di Indonesia sering dilakukan pembagian/kategori cosplay.

Cosplay anime/manga. Cosplay yang berasal dari anime maupun manga. Biasanya manhwa termasuk didalamnya termasuk comic dari amerika.
Cosplay Game. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di Game.
Cosplay Tokusatsu. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di film tokusatsu.
Cosplay Gothic. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter bernuansa gelap atau Gothic. Biasanya digabung dengan Lolita.
Cosplay Original. Cosplay yang benar-benar original tidak ada di anime, tokusatsu dan lainnya. Atau memiliki dasar yang sama seperti tokoh game Kingdom heart misalnya: Sora (Kingdom Heart) tetapi berbentuk metalic (modern)
Harajuku Style. Beberapa cosplayer sering menduga Harajuku style adalah bagian dari cosplay. Beberapa Harajuku style muncul di manga/anime seperti Nana.
Kartun Nickelodeon, Biasanya yang bermain cosplay yang berasal dari kartun Nickelodeon adalah anak kecil usia taman kanak-kanak

SEJARAH COSPLAY INDONESIA

Pada awalnya cosplay tidak begitu banyak di kenal di Indonesia. Pada awal 2000-an, beberapa event seperti Gelar Jepang UI mengadakan Event Cosplay. Tetapi saat itu belum ada yang berminat, cosplay pertama saat itu hanyalah EO dari acara Gelar Jepang tersebut.

Beranjak dari Event Jepang, beberapa pemuda-pemudi (kebanyakan pemudi) di Bandung memperkenalkan gaya Harajuku dan hadirnya cosplayer pertama yang bukan merupakan EO saat itu. Berlanjut hingga sekarang, hampir tiap bulannya selalu ada event cosplay di Jakarta.

Beberapa grup Cosplay di indonesia seperti Infiniteam, The Endless Illution, Cosparty, AAC, MaCherie, Machipot, dan lainnya. Semakin lama semakin bertambah peminat cosplay di Indonesia.

Beberapa event yang sering hadir adalah:
Gelar Jepang. Biasanya ada di Universitas. Umumnya di UI
Bunkasai. Biasanya ada di Universitas.
Hellofest.
Animonster event. Beberapa event yang disponsori oleh animonster termasuk event cosplay di dalamnya.
Extravaganza, Cosplayer berdialog kocak, cosplay kartun Nickelodeon dan anime Jepang dijadikan satu dalam Extravaganza di bagian cerita yang berjudul "Sasuke", Putri Salju muncul dibagian selanjutnya.

Kamis, 25 Desember 2008

st12 Live Concert In Ngawi


ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitar).
Jum'at,26 Desember 2008 ini rencana mereka akan performance di kota Ngawi.Acaranya sendiri akan dimulai pkl 19.00 WIB dengan HTM.10.000,- di Stadion Ketonggo Ngawi.Live Concert tersebut juga akan menampilkan 3 Band INDIE Local Ngawi sebagai Opening Act sebelum st12 performance.Ke-3 band tersebut yaitu: ELECTRIC ERROR,HUMAN ERROR,CLARISSA.
Rencana mereka akan membawakan 3-4 lagu baik lagu mereka sendiri maupun lagu band laen.
Good Luck buat ELECTRIC ERROR,HUMAN ERROR maupun CLARISSA yang sudah dipercaya mendampingi st12 Live Concert.Semoga kalian bisa mengharumkan nama kota Ngawi tercinta ini.
Amien..............

Rabu, 24 Desember 2008

Biography J-Rocks


J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars.

Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini. Dan juga J-Rocks terinspirasi oleh Muse.

Pada album keduanya, Spirit, J-Rocks memasukkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, dan masih banyak lagi. Di album kedua ini, J-Rocks juga menampilkan Prisa.

J-Rocks
Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia. Nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Dan ditambahkan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS. Nama J-ROCKSTARS sendiri akhirnya menjadi nama fans J-ROCKS.

Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius.

Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua. Pada lagu berjudul 'Kau curi lagi' mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa. Dan pada lagu 'Juwita Hati' mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Selvin,Sato,Boppy pada video klip ini berakting sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya sampai ke negeri Sakura. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia.

PROFIL KOTA NGAWI

Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2, di mana sekitar 40 persen atau sekitar 506,6 km2 berupa lahan sawah. Secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 17 kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa tersebut adalah kelurahan. Pada tahun 2004 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) wilayah Kabupaten Ngawi terbagi ke dalam 19 kecamatan, namun karena prasaranan administrasi di kedua kecamatan baru belum terbentuk maka dalam publikasi ini masih menggunakan Perda yang lama. Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7o21’-7o31’ Lintang Selatan dan 110o10’-111o40’ Bujur Timur. Topografi wilayah ini adalah berupa dataran tinggi dan tanah datar. Tercatat 4 kecamatan terletak pada dataran tinggi yaitu Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal yang terletak di kaki Gunung Lawu. Batas wilayah Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (Propinsi Jawa Tengah) dan Kabupaten Bojonegoro.
  • Sebelah Timur: Kabupaten Madiun.
    Sebelah Selatan: Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan.
  • Sebelah Barat: Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen (Propinsi Jawa Tengah).

Selasa, 23 Desember 2008

HOSHI


Hoshi adalah band yang baru berdiri pada bulan agustus 2007, Band ini Terdiri dari Vifi (Vocal), Reza “Alev” Vahlevi (drum), Achmad “Triembil” Triono (Guitar) dan Ardi “Ambon” (Bass). Hoshi berada dalam Jalur Free Pop Alternatif yang artinya lagu-lagu hoshi beraliran pop alternatif tapi juga banyak dimasuki unsur aliran lain sesuai dengan Aliran dari personilnya yang berbeda-beda. Awal mula band ini berdiri diawali dengan kebiasaan ngeband dua personil hoshi Reza dan Triembil yang merupakan warga pendatang di Ngawi untuk mengisi kejenuhan setelah berpisah dengan band2 lamanya di daerah masing masing dengan mengajak Khojim untuk mengisi bass. Dari kebiasaan itu muncul keinginan untuk kembali eksis di dunia musik dengan mengajak Vifi (Vocal) sampai akhirnya ikut tergabung dalam 10 Finalis Ngawi Indie #1. dalam perjalanannya hoshi mengalami pergantian personil dengan masuknya Ardi “Ambon” pada bass. Selama perjalananya hoshi yang berarti “Bintang” (dalam Bahasa Jepang) ini telah menghasilkan 13 karya lagu yang mungkin pada tahun ini akan selesai proses penggarapanya. Hoshi sebagai pendatang baru berharap agar hadirnya band ini serta Karya mereka diterima oleh komunitas band dan para pecinta musik di Ngawi. Peace for all.....................................

FELLOWNY


FELLOWNY BAND “Becoming Fellow Everywhere” Yihaa..satu lagi band SMADA Ngawi yang mulai menapak karir. Ini dia...Fellowny!! Berawal dari teman sekelas, teman se-genk, dan teman nge-jam, akhirnya Aditya, Prasekky, dan Reza sepakat membentuk sebuah band. Tepatnya tanggal 8 Maret 2007, mereka mengajak Aris dan Albertus untuk bergabung bersama mereka dan terbentuklah sebuah band bernama Fellowny. “Fellow artinya kawan, jadi di manapun kita akan selalu berkawan atau bersahabat!”, kata Reza, pencetus ide nama band ini. Band ini lalu mendapat kesempatan manggung pertama kali di Acara Wisuda ke-41 SMADA di Eko Kapti. Setelah itu, tawaran manggung mulai bertambah, di antaranya saat Bakti Sosial SMADA 2007 di Ngrayudan. Setelah sempat utak-atik personil, Fellowny sekarang terdiri dari 7 manusia penghuni SMADA yaitu Kiky (XD) dan Aditya (XI IPS 1) pada vokal, Guruh (XD) dan Aris (XI IPA 2) pada gitar, Prasekky (XI IPA 1) yang memainkan bass, Reza (XI IPA 2) Sang Drummer, serta Medisca (XI IPA 1) Sang Keyboardist. Setelah formasi baru itu, Fellowny sukses menyabet juara ke-2 Parade Band Pelajar Se-Kab Ngawi th 2008 pada 13 Februari 2008 yang lalu. Tak hanya itu, Fellowny dengan hit single “Berbahagialah Cinta” juga baru saja menyelesaikan rekaman di album kompilasinya bersama band-band lain yang lolos seleksi di “First Indie Compilation”. Beraliran musik pop alternatif, mereka berharap lagunya easy listening dan dapat diterima oleh masyarakat luas. Wah..kita tunggu saja ya launching albumnya!! Ditanya tentang kesan dan pesan, Saiful (XI IPA 2), manager Fellowny sekaligus teman mereka, menjawab, “Saya bangga dengan anak-anak Fellowny. Baru dua kali ikut parade, dua kali juga mendapat juara. Hehe.. Yang penting jangan malas latihan ya!!” Oke deh Boz!!

WYAND RAY


Dirintis Punjung (gitar) dan Yayan (bass), mereka mulai mencari beberapa personil tambahan untuk melengkapi bandnya. Pada suatu acara di Eko Kapti mereka bertemu Wiedha (Drum), bertiga ngobrol seputar musik dan nggak tau kenapa koq nyambung aja ama Wiedha. Mereka mulai jam session di studio, lama kelamaan koq enak dan klop. Mereka bertiga merasa udah cocok dan pada 28 Februari 2006 mereka sepakat mendirikan sebuah band dengan nama Wyand Ray. Panggung-panggung parade, acara-acara sekolah pernah mereka jajaki. Sempat beberapa kali gonta-ganti personil, Wyand Ray pernah manggung cuma tiga personil aja. Dowik (Keyboard), mulai dilirik mereka untuk menambah rasa pada musik mereka. Kemudian mereka merekrut Seto (vokal) untuk memperkuat musik Wayand Ray. Nah dengan formasi sekarang Punjung (gitar), Yayan (bass), Wiedha (Drum), Dowik (Keyboard), Seto (vokal) ini sering kali mendapat juara. Ini lho beberapa prestasi yang udah mereka catat; The Best Black, 10 Finalis Indie #1 Diva Prod, Juara 1 Parade Kemerdekaan, Juara 3 Parade Rap di Kabupaten, 10 Finalis Ngawi #1 Indie Parade Compilation 2007/2008, 5 besar Finalis Ini Cafe Madiun, serta sebagai band bintang tamu dibeberapa acara-acara.

FUNK_SEAT


Berawal dari bertemunya sang gutaris dan bassis pada awl taon 2007, dengan tujun yg sama lalu mereka membentuk band yg bernama FUNK_SEAT. band satu ini mengusung genre musik yg mereka sebut dengan ALETRO(alternative electric rock). alasan FUNK_SEAT terbentuk karena mereka ingin berbeda dari kebanyakan band-band rock di ngawi khususnya yang sebagian besar vokalisnya didominasi oleh cowok,maka dari itu mereka mengusung formasi Mita Funk-seat(vokal),ndaru Funk-seat(gitar),arga Funk-seat(bass),David Funk-seat(keyboard), Puguh Funk-seat(drum). Prestasi yg pernah mereka raih adalah
"juara 3 festifal musik religi 2007"
"finalis 10 besar NGAWI #1
indie parade compilation"dll. Satu kata dari mereka respect to band-band Ngawi...GOING TO ROCK......

KOMA


Seiring virus emo mewabah disebagian besar anak-anak kota ngawi,
pada awal 2006 koma lahir, tepatnya 8 April 2006.
berangkat dari bakat dan hobi yang sama terbentuklah koma.
musik mereka meng-influence musik soul, harp, heart END hates
diramu menjadi sebuah genre musik yang mereka sebut SCREAMO
yang berarti sebuah ungkapan isi hati yang berantakan
makna dari koma sendiri adalah sebuah pencarian jati diri
dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan pertanyaan dan misteri.

m2mx (vocal), lilik (vokal), fendi (guitar 1), bayu (guitar 2)
koplax (bass), rizky (drum) juga mempunyai segudang prestasi
seperti Juara 1 INDIE FESTIVAL WARMING UP MOJOKERTO,
Finalis 10 Besar LA INDIEFEST WARMING UP Se-JATIM,
5 Besar SRAGEN FESTIVAL Hari Pahlawan Nasional,
Finalis 10 Besar NGAWI#1 INDIE PARADE COMPILATION 2007.

TWISTER


Seperti angin topan berhembus kencang menembus segala penjuru tempat dan tak akan musnah, mungkin begitu pula arti dari nama TWISTER band asal kota Ngawi yang sudah cukup lama exist di kota Ngawi ini,yang bercita cita ingin menjadi yang terbaik dengan semangat seperti Angin topan yang sangat dahsyat,juga dengan harapan musik mereka bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.
TWISTER sendiri terbentuk tepatnya pada 11 maret 2003.
Setelah sempat gonta ganti personel,sekarang TWISTER telah mempunyai anggota tetap.
dengan formasi Didin (Vokal), Andyc (Gitar), Ardy (Gitar), Agus (Bass), Kennata (Drum) mereka berangkat dari berbagai bakat serta selera musik yang berbeda. Dengan bermodalkan sebuah mini album,TWISTER mempunyai visi untuk tetap eksis dan terus berkarya sampai karya mereka dapat menembus pasar nasional di blantika musik indonesia.

contact person / info :

TWISTER management / Didin - 08563663361.

Mangoes Three


pernah denger band yang punya nama "Mangoes Three" nggak???!!!!.
Nah sekarang band itu bernama "Mangoes" dan udah mengalami reinkarnasi, dari bongkar pasang personil sampai perubahan nama band itu sendiri. Entah alasan kenapa mereka merubah nama itu, mungkin untuk perubahan yang lebih baik...
"Musik nggak pernah mati, Musik Rock adalah kami," mungkin sepenggal kalimat ini yang bisa menyatukan Dendy (vokal), Eko (gitar), David (bass), dan Arvin (drum) untuk membuat komposisi seperti konsep musik Mangoes saat ini. Dari panggung-panggung festival Mangoes lahir, mulai Funk Rock, Hip Metal hingga Progressive Metal pernah mereka bawakan. Dengan benang merah rock, Mangoes mampu bertahan diantara band-band ngawi yang beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan dengan berbagai macam jenis musik. Mangoes berdiri pada awal taon 2001 dan udah 7 tahun berdiri. Dibalik tubuh Mangoes ada 2 orang yang sangat berperan penting dan selalu memberi dukungan penuh hingga sekarang. 2 orang ini adalah Hendra dan Andis. Mereka adalah pemilik dari Mangoes Studio yang beralamat di Jl. Diponegoro Gang III yang juga menjadi basecamp dari anak-anak Mangoes.

Human error


Human error
Berdiri th.2005

Personil:


1. sandie_eRroR (voc)

2. oni _eRroR (voc)

3. rio/nyur_eRroR (guitar)

4. eki_eRroR (bass)

5. rona_eRroR (guitar)

6. rio _eRroR (drum)

Basecamp: ronnggo

Prestasi:

1. Parade Jupiter series fantastic (Juara 1)

2. Indigo Xtravagansa #1 (The Nest Band)

3. Festval Honda Revo Madiun (Juara 1)
4. Indie # 1 (10 Besar)

5. Festival Pelajar Black Cappucino Corner Madiun (Juara Harapan)
6. Festival Music Party di “INI CAFÉ” Madiun (12 Besar)
7. Djarum Black Corner di beberapa titik

Human error,berdiri pada tahun 2005, terdiri dari 6 orang,kata. human error sendiri berasal dari ke error’an yang di miliki masing-masing personil nya. tapi dalam bermusik atau berkarya. kami selalu berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan sesuatu yang dapat di terima dan selalu ingin dekat dengan para penikmat musik kami..
Human error mengusung aliran ROCK N’ ROLL.
Band ini mengusung aliran musik yang sedikit barbeda dengan band-band yang ada di daerah ngawi dan sekitar nya. band ini ingin menberi warna yang berbeda.
Dan kami juga ingin berterimaksih kepada Tuhan YME yang mempersatukan masih mempersatukan kami tetap menjadi “HUMAN ERROR” Kami juga ingin berterimakasih kepada Orang Tua kami, temen-temen,para wanita yang ada di dunia. nah terutama orang yang tidak suka kami, kritik kan kalian membuat kita smakin ber instropeksi diri, dan smua orang yang mungkin tidak biasa kami sebutkan satu persatu yang sudah mendukung kami sehingga masih tetap exsis.

ELECTRIC ERROR


ELECTRIC ERROR

Electric Error yang berarti menurut meraka electric adalah daya tarik atau kelebihan, dan error adalah suatu kekurangan.

Jadi dalam setiap jiwa mereka mempunyai suatu kelebihan dan kekurangan.
Disebuah tempat ada 6 anak yang punya hoby nongkrong bareng & main musik, 6 anak itu adalah Beny,Danang,Dafa,Ibnu,Bangga dan Umar. Electric Error berdiri 19 April 2005
EE sekarang ini berdiri dengan 5 orang anak : Beny (Drumer),Danang (Vocal),Dafa (Keyboard),Nopix (Guitar) Dan Fian (Basist).

Beberapa prestasi yang pernah diraih EE
Juara 1 Festival Musik Remaja Smart Magetan Juara Favorit Festival Musik Magetan The Best Indie Ngawi #1 Diva Production Juara 2 Funtastic YAMAHA Juara Favorit Musik Mantingan 5 Besar 100% Indie Lokal Madiun 10 Finalis Indie Ngawi #1 Smile Prodiction Juara Favorit Djarum Black Juara 2 Musik Rap Anti Narkoba Ngawi 3 Besar Opening At Flanella The Best Band Parade Musik Se-Eks karesidenan Madiun, WIMA Madiun


Kamis, 18 Desember 2008

ROCK JAPANESE ROCK MUSIC

ROCK JAPANESE ROCK MUSIC

Japanese rock is a form of popular music, often abbreviated to "J-Rock" in much the same way that "J-Pop" is used as an abbreviation of Japanese Pop. J-Rock is one of the most popular forms of music in Japan.

J-Rock History

Psychedelic rock was invented in the 1960s by American and British counterculture figures. Arriving in Japan, psychedelic rock took on a different flavour. Previously known for the drug intake of its performers leaving an impact on the hazy, drugged-out music, J-Rock performers tended to be drug-free, or even adamantly anti-drug (for example, Kosugi Takehisa, Haino Keiji, Nanjo Asahito).

Psychedelic rock first appeared in Japan in the mid to late 1960s. A few Group Sounds bands imitated their Anglo heros, including The Golden Cups, The Tempters, The Mops, The Dynamites and Jacks, whose "Karappo No Sekai" and "Marianne" were two of the first psychedelic recordings from the country.

Like in the UK and US, the psychedelic rock scene was linked to a political movement involving young, spirited students. An economic boom brought many young people to universities, where radical politics abounded. Central to this movement, arising from the late 60s Kyoto student revolts, was the band Les Rallizes Denudés and the Taj Mahal Travellers, followed by Lost Aaraaff.

In the 1970s, singer-songwriters like Kazuki Tomokawa and Kan Mikami became popular. As in the US and UK, Japanese rock spawned a folk-rock scene, there led by Magical Power Mako. At the same time, radical progressive rock was evolving, with distinctly Japanese bands like After Dinner and YB02, Kenso and KoenjiHyakkei.

From the late 1980s popular rock bands such as X Japan helped define the Visual Kei aesthetic in Japanese rock and pop music. "Visual kei" is often focused upon in the West as a uniquely Japanese part of the Rock music scene. Strictly speaking, however, "Visual kei" is not defined by its sound (which may or may not be "rock" music) but by the appearance of the bands.

A fringe movement from the late 1980s in Japanese alternative rock took the form of noise rock, a sound popularised by bands such as Boredoms.

J-ROCK Bands

The 5,6,7,8's
Acidman
Asian Kung-Fu Generation
Bleach03
The Blue Hearts
The Boom
BOØWY
Boredoms
Brahman
The Brilliant Green
Buck-Tick
B'z
Dir en grey
Do As Infinity
GLAY
Guitar Wolf
The Golden Cups
GO!GO!7188
The High-Lows
Janne Da Arc
L'Arc-en-Ciel
Luna Sea
Malice Mizer
Miyavi
PYG
RC Succession
Shonen Knife
the pillows
Thee Michelle Gun Elephant
The Tempters
The Tigers
The Yellow Monkey
Vodka Collins
X Japan

Republik Cinta Management

Republik Cinta Management



Logo Republik Cinta Management
Lahir Jakarta, Indonesia
Genre Pop, Rock
Tahun aktif 2007 - sekarang
Situs resmi http://www.republikcinta-management.com/
Anggota
Dewa 19
Andra & The Backbone
Dewi Dewi
Mulan Jameela
The Rock

Republik Cinta Management (RCM) adalah sebuah perusahaan musik Indonesia yang melakukan aktivitas memanage para musisi, penyanyi, band dan para seniman lain berhubungan dengan musik . Perusahaan ini lahir pada Maret 2007 yang dipelopori oleh Ahmad Dhani , seorang komposer musik dan penulis lagu Indonesia, pentolan Dewa 19. Misi utama RCM adalah mengembangkan kemampuan dan profesionalisme musisi dan penyanyi-penyanyi Indonesia. Beberapa band dan penyanyi yang saat ini bergabung dengan RCM yaitu Dewa 19, Andra & The Backbone, The Rock, Dewi Dewi, dan Mulan Jameela. Beberapa seniman berkualitas akan bergabung dengan RCM dalam waktu dekat . Saat ini RCM membangun kerjasama dengan label/perusahaan rekaman ternama EMI Music Indonesia, EMI International Hong Kong, Pelangi Record dll, serta kerjasama dengan sejumlah stasiun TV Nasional dan Event Organizer nasional dan internasional. Saat ini RCM juga mengembangkan bisnis The Rock Cafe di Jakarta dan Bandung. RCM juga siap melebarkan sayap kafe The Rock di sejumlah kota di tanah air Makassar dan Bali, serta di luar negeri Kuala Lumpur.

Rabu, 17 Desember 2008

Captain Jack





Captain Jack
cuma sebuah nama buruk, norak, dan sedikit aneh, tapi nama ini kami pilih sebagai sebuah tempat kami pulang dan menumpahkan segala emosi serta pikiran dariyang terkonsep hingga yang jorok. Entah mengapa kami tidak merasa bahwa kami adalah sebuah Band, mungkin karena beberapa kontes band-band yang ada di TV yang menurut kami tak lebih dari acara topeng monyet dan itu menjadi patokan buat anak-anak muda saat ini bahwa begitulah sebuah band, dikumpulkan tanpa ada kecocokan, tanpa ikatan pertemanan yang kuat, tanpa ada rasa kebersamaan disaat berjuang dari titik NOL.
Kami bersukur kami punya rasa kebersamaan itu.
Kami bukanlah anak-anak dengan style rambut warna-warni penuh dengan gel, kami tidak berpakaian funky dan kami tak perduli apapun arti funky itu, kami juga bukan anak-anak sok nakal yang tiap hari cuma mabuk merasa dirinya rockstar, kami cuma anak-anak biasa yang hidup di kehidupan biasa dengan masalah-masalah yang dihadapi orang-orang biasa dan kami marah dengan semua kebiasaan yang ada.

We are what we are, we do what we do, eventhought we don't know who we are

Siapa aku ?
Captain Jack.
Tidak kurang tidak lebih.


.UNMINDLESS E.P. (Indie)


Sebuah awal, setetes keringat pertama, seonggok ide pertama berbaur dengan emosi bersama.Sebuah hasil yang belum lengkap tapi cukup membanggakan karena Unmindless adalah hasil kerja keras kami sendiri . Jangan pernah mencari kata ini di kamus manapun karena ini cuma kata yang kami karang-karang sendiri dan punya sedikit arti coba berpikir apa yang jarang dipikirkankan orang lain.
Berisikan 6 track, 6 pemikiran, dan satu harapan akan perubahan.

.SOME THINK ABOUT


Some think about something, some think about nothing, wich one are you? Album ini bukan berisikan keterpurukan seperti yang dianggap banyak orang kami cuma ingin memproyeksikan kemarahan kami pada banyak hal, lagipula agak aneh menurut kami jika kita tidak merasa marah pada kondisi hidup di tempat sampah kita tercinta bernama Bumi saat ini.
Sebuah versi lengkap dari Unmindless, 11 track, lebih banyak pemikiran, dan lebih banyak harapan akan perubahan.


.FALL OF CONCEPT


Sempat vakum selama 3 tahun kini Captain Jack kembali muncul dengan E.P terbaru dengan titel “The Fall of Concept”. Dalam E.P terbarunya Captain Jack lebih banyak bereksplorasi dalam musik mereka, variasi beat, sound dan sampling pada lagu-lagu di E.P (mini album) terbaru ini terasa menegaskan kematangan mereka dalam bermusik. Nuansa lagu yang segar, dengan beat-beat yang cacthy namun tetap dalam baluran nuansa Rock yang kental membuat E.P terbaru dari Captain Jack ini lebih berwarna dan pantas disimak.
Berisikan 6 track dengan single diantaranya Hati Hitam, Pengkhianat dan Postcard Untuk Tuhan. Mengenai tema-tema yang diangkat, jelas tidak diragukan lagi. Di E.P terbaru ini Captain Jack tetap berada pada jalur “perlawanan” yang sudah menjadi ciri Captain Jack. Dengan lirik-lirik pedas seputar pergolakan batin yang marah pada keadaan




five ugly loosers....

  • Momo (vocal/guitar)



  • Zuhdil (guitar)



  • Novan (bass)



  • Ismed (keyboard)



  • Andi de Babon (drum)







Kisah Kurt Cobain Difilmkan

Kisah Kurt Cobain Difilmkan
Courtney Love Inginkan Ryan Gosling Perankan Suaminya

Biografi atau kisah hidup mendiang vokalis grup legendaris dunia Nirvana, Kurt Cobain akan difilmkan. Film yang rencananya berjudul "Heavier Than Heaven" ini didasarkan atan tulisan biografi Kurt Cobain karya Charles Cross. Istri Cobain, Courtney Love sepertinya ingin memilih orang yang tepat untuk memerankan suaminya di film ini. Dan pilihannya jatuh pada aktor Ryan Gosling, sementara untuk memerankan dirinya Courtney telah menghubungi aktris seksi Scarlett Johansson.

Courtney Love yang juga mantan vokalis grup Hole ini bertindak sebagai produser eksekutif untuk film berbiaya US$ 60 juta ini. Kristen Dunst digosipkan akan mendapatkan peran , tapi Courtney Love benar-benar mengagumi Scarlett Johansson dan dia sudah mengirimkan kontrak untuk ditandatangani. Courtney Love ingin bintang-bintang terbaik untuk memerankan mereka, ia bahkan siap berada dilokasi sepanjang waktu agar bisa memberikan saran pada Johansson dan Gosling soal bagaimana memerankan pasangan Cobain dan Love. Wanita bernama asli Courtney Love Michelle Harison, kelahiran California, AS 9 Juli 1964 ini memang benar-benar ingin membuat film terbaik tentang almarhum suaminya itu.

Penyanyi yang oleh majalah Rolling Stone dikatakan sebagai the most controversial woman dalam sejarah rock ini, selain sebagai penyanyi, juga dikenal sebagai penulis lagu, produser musik dan film, serta aktris. Karis di dun8ia musik diawali lewat grup musiknya Faith No More hingga dirinya keluar dari grup itu pada 1985. Sementara karis sebagai aktris diawali saat membintangi film "Sid and Nancy" 1986 menyusul "Straight to Hell" 1987. Courtney Love menikah dengan almarhum Kurt Cobain pada 1992. Namun sebelumnya Courtney Love sendiri telah menikah dengan James Moreland dan bercerai pada 1989.

KISS: Radiohead Bunuh Industri Musik

KISS: Radiohead Bunuh Industri Musik

Tak sedikit orang mengecam tindakan Radiohead menyebarkan lagunya secara gratis di internet. Bahkan rocker veteran KISS menilai Radiohead membunuh industri musik.

Adalah bassis KISS, Gene Simmons yang angkat bicara. Menurutnya penjualan album kini sulit sekali dan tindakan Radiohead sama sekali tidak membantu mengatasi hal tersebut. "Industri rekaman mati. It's six feet underground dan sayangnya pecinta musiklah yang melakukannya. Mereka memutuskan untuk mengunduh dan berbagi," ujar Gene Simmons , Rabu (18/6/2008). Menurut KISS tindakan Radiohead yang menjual bebas album 'In Rainbow' sangat tidak masuk akal .

Penggemar diminta untuk menentukan sendiri harga album tersebut. Tentu tak sedikit dari mereka yang memilih mengunduhnya tanpa membayar. Cara Radiohead merilis albumnya memang jadi pembicaraan banyak orang. Ada yang menilai itu sebagai inovasi tapi tak sedikit pula yang mengira hal tersebut konyol.

J-Rocks Rekaman di Abbey Road Studios

J-Rocks Rekaman di Abbey Road Studios

Band J-Rocks sedang girang. Bagaimana tidak? Dari penyelenggara pergelaran musik Soundrenaline 2008: Free Your Voice, mereka menerima hadiah membuat rekaman musik di Abbey Road Studios, London, Inggris. Hadiah itu didapat oleh grup yang terdiri dari Iman Taufik Rachman (vokal dan gitar), Sony Ismail Robbayani (gitar), Swara Wimayoga (bas), dan Anton Rudi Kelces (drum) setelah A Board, dewan pemberi apresiasi terhadap para peserta Soundrenaline, memilihnya menjadi The Best Band Who Can Free Their Voice dalam Soundrenaline 2008.

Band yang memakai huruf J sebagai kependekan dari kata jiwa ini dianggap sebagai grup terbaik dalam menyuarakan apa yang ingin mereka sampaikan kepada publik musik. Tak tanggung-tanggung, J-Rocks menyingkirkan empat nomine lain, yaitu Nidji, PADI, GIGI, dan Saint Loco, empat band yang memiliki tempat terhormat di belantika musik Tanah Air. Pesan yang ingin disampaikan oleh J-Rocks adalah Save Our Music and Culture. "Kami enggak percaya bisa mendapat hadiah ini. Memang kami tahu apa yang kami bikin untuk menyampaikan pesan Save Our Music and Culture itu unik. Tapi, kami enggak nyangka kami mendapat penghargaan ini. Kami sudah punya beberapa lagu yang bisa direkam di sana, tapi belum kami pilih," kata Sony kepada Kompas Entertainment usai pengumuman peraih penghargaan tersebut di Caesar Lounge and Cafe, Yogyakarta, Senin (11/8) pukul 02.00 WIB.

Sony bersama Anton, Wima, dan Iman akan menjalani rekaman musik di Abbey Road Studios yang legendaris. Studio yang dibangun pada 1931 itu sangat lekat dengan The Beatles, karena band tersebut merekam sebagian besar album dan single mereka di studio bergaya Gregorian itu selama 1962-1970. Bahkan, Abbey Road dipilih menjadi judul album The Beatles, yang diluncurkan pada 1969 dan mengantar hit-hit seperti Something dan Oh! Darling. Meski begitu, Abbey Road Studios telah mencetak sukses puluhan artis musik lain seperti Cliff Richard, Radiohead, Pink Floyd, Oasis, Green Day, dan U2. Begitu terkenalnya studio itu, sampai-sampai band AS Red Hot Chili Peppers difoto telanjang hanya dengan kaos kaki jelek saat menyeberang zebra cross di depan studio tersebut. Congrats J-Rocks!

Coldplay Bubar Tahun Depan

Coldplay Bubar Tahun Depan

cold

Bagi Anda penggemar Coldplay bersiaplah untuk bersedih. Pasalnya, grup band asal Inggris ini kabarnya akan membubarkan diri, tahun depan. Sang vokalis, Chris Martin, memilih bersolo karier. Band yang beraliran rock ini berencana membuat album terakhir yang akan dirilis pada 2009 mendatang. Mereka juga akan menyiapkan penampilan untuk pertunjukkan perpisahan. "Saya sekarang berusia 31 tahun dan saya tidak berpikir untuk bermain band di usia 33 tahun. Jadi, saya berusaha untuk membuat album sebanyak mungkin. Kita lakukan itu sampai tahun depan," ujar Chris Martin seperti dikutip Showbizspy, Selasa (25/11/2008). Konon, Chris juga memiliki keinginan untuk membuat album sendiri tanpa dibayang-bayangi oleh nama besar bandnya. "Chris bukanlah orang yang nyaman berada dalam sebuah band. Dia sangat bangga dengan yang telah dilakukannya bersama Coldplay. Namun, dia ingin keluar saat mereka berada di puncak," tutur sumber. Suami Gywneth Paltrow ini memiliki keyakinan bahwa dirinya akan meraih sukses bila bersolo karier. "Dia menjadi besar daripada bandnya sehingga dia tahu dia bisa menjadi besar dengan karier musiknya sendiri. Bersolo karier adalah sesuatu yang dia inginkan," tambah sumber tersebut.

Perkembangan Musik Indonesia

Mengamati Perkembangan Musik Indonesia : Dua Sisi

Pada Majalah Rolling Stones Indonesia edisi terakhir tahun 2007, memberikan judul 150 album terbaik Indonesia. Sejenak judul itu merefleksikan album-album apa saja yang menurut survuei dan interpretasi (mereka saja?) tentang album-album yang memunyai kualitas diatas rata-rata dan telah memberi pengaruh terhadap perkembangan musik Indonesia hingga sekarang. Lalu, pada hampir di halaman terakhir ada rubrik yang cukup membuat kita menjadi terpingkal. Betapa tidak, halaman tersebut berisi tentang tiga album terburuk tahun 2007. Isinya antara lain, album OST BBB (Bukan Bintang Biasa), Kangen Band (Tentang Aku, Engkau, dan Dia), dan terakhir album The Rock (Mister Master Ahmad Dhani).

Setelah membaca artikel tersebut, saya bingung dan bertanya dalam hati, ”apakah album mereka sampai segitu jeleknya (juga buruk) sampai diberikan predikat tersebut?”. Tapi bagi saya butuh seribu alasan dan seribu bukti untuk memverifikasi judgement ”terburuk” terhadap tiga karya musik tersebut. Dalam pikiran saya, memang ada standar baku terhadap sebuah karya musik? Sehingga seorang pelaku resensi album dengan seenaknya memberikan label tersebut? Tidak sesuperficial itu juga , sih. Pastinya mereka memiliki segudang alasan dan pastinya segudang bukti.

Sejak itu saya semakin tertarik untuk mengobservasi lebih dalam lagi tentang progres musik indonesia kira-kira satu setengah tahun ini. Untuk tiga album di atas, saya lebih perhatikan lagi komposisi musiknya dan mulai membaca artikel-artikel tentang mereka. Tentang Kangen Band, saya jadi tertarik dengan mereka. Coba Anda bayangkan, hampir semua orang teman-teman saya memperolokkan band tersebut. Mereka bilang band kampungan, musiknya menye-menye-lah, tidak berkuakitaslah, dan segudang hujatan lainnya kepada mereka.

Tapi apa yang terjadi? Mereka semakin populer saja. Di TV saja, seperti dalam acara-acara musik ataupun non musik yang menghadirkan band, nama mereka semakin ”ada” saja. Bahkan beberapa bulan yang lalu, Metro TV dalam acara Kick Andy, acara tersebut dengan sengaja mengangkat kisah perjalanan kesuksesan karier mereka yang dimulai dari bawah. Alhasil, acara tersebut menuai protes yang tidak sedikit terhadap saluran televisi swasta tersebut. Bahkan, dalam album perdana duo T2 (salah satu personilnya ”Tiwi AFI”), dengan hits pertama mereka yang berjudul ”Lelaki Cadangan” itu ternyata karangan gitaris Kangen Band. Setelah mendapatkan dan mendengarkan rekaman lagu tersebut, saya justru kaget karena komposisi dan konfigurasi kordnya hampir mirip dengan lagu-lagu Melly Goeslaw (awalnya sebelum notice kalau itu lagu karangannya dia, saya menyangka lagu tersebut dikarang oleh Melly).

Agar tidak bias, saya sengaja mendengarkan satu album mereka. Hasilnya, kalau boleh memberi bintang satu sampai lima, saya akan memberi satu setengah. Secara komposisi, terlihat biasa. Walapun ada beberapa yang balada, dan ternyata juga sudah menjadi hits mereka di media-media. Tapi logikanya, apakah pantas kita melabel mereka sebagai pendatang dengan album terburuk dengan menyalahkan komposisi mereka yang mengimpresikan ke-menye-menye-an, sementara hampir semua band yang berkarya akhir-akhir ini juga menampilkan hal yang sama? Kalau begitu kita juga bisa menyalahkan influences mereka yag sebelum-sebelumnya, dong?

Jujur saja, saya juga agak kurang sreg dengan perkembangan musik Indonesia akhir-akhir ini. Karena tuntutan industri musik yang sangat mementingkan komersialitas dan mementingkan konformitas, justru membuat mereka itu menjadi (sengaja) stagnant dalam memproduksi ide-ide yang kreatif. Mereka juga masih terpaku dan berjalan di jalur yang aman. Apa takut ditinggal penggemar atau ditinggal label rekaman yang menfasilitasi mereka? Apa kita juga perlu mendidik penggemar yang notabene juga pelaku industri musik dengan mengajarkan bahwa suatu perubahan dan kreativitas adalah lebih baik? Absurd juga, bukan?

Lalu tentang album OST. Bukan Bintang Biasa, tidak kalah dihujat juga. Banyak pengamat musik menilai bahwa ini adalah degenerasi seorang brilian Melly. Melly yang selama ini menghasikan album-album yang terbilang sukses namun bagi saya cita rasanya sama hanya packaging-nya saja yang berbeda. Coba Anda perhatikan, sejak album OST Ada Apa Dengan Cinta, dan dilanjutkan dengan OST Eiffel I’m Love hingga OST BBB ini, Melly suka sekali bereksperimen dengan orang-orang (baca: penyanyi) yang terbilang baru di industri musik Indonesia.

Memang tidak salah ketika kita bereksperimen dengan sesuatu yang baru, tapi ketika dihadapkan dengan album OST. BBB ini, tampaknya Melly menuai kritikan dan protes karena telah salah dengan mengajak artis-artis pendukung OST ini kepada orang-orang yang katanya ”tidak bisa nyanyi sama sekali”. Alhasill kualitas album (kecuali musik dari instrumen) terlihat sangat standar dan terkesan dipaksakan. Saya hanya bisa tersenyum, karena bagaimanapun juga Melly pasti memunyai pertimbangan lain tentang ini dan juga seperti anekdot yang sering kita dengar ”penonton sangat pandai sekali menilai”.

Satu lagi album terburuk tahun 2007, adalah album The Rock. Dalam majalah Rolling Stone Indonesia dan majalah Hai, tidak sedikit setiap tulisan yang berkaitan dengan Ahmad Dhani dan pastinya dengan The Rock-nya ini disinggung-singgung sebagai antiklimaks dari perjalanan dan kualitas musik seorang Dhani. Terlebih ketika disinggung single pertamanya yang berjudul ”Munajat Cinta” itu.

Ada yang berpendapat Dhani sekarang sudah tidak mampu lagi menciptakan karya-karya fenomenal seperti yang dilakukannya pada album-album Dewa ”Pandawa Lima” dan Ahmad Band atau seperti dia membantu Reza Artamevia dulu. Tidak hanya itu, dalam album The Rock tersebut hanya memuat tiga lagu baru saja. Yang lain, hanyalah repackaging dari masterpiece Dhani dulu. Hanya arransemennya saja yang berbeda. Bahkan yang lebih kontrasnya, band yang bernama The Rock ini terlihat seperti akan memainkan musik-musik rock. Tapi yang terjadi, terdapat dua lagu yang bernuansa swing jazz. Paradoks?

Untungnya reporter Hai segera menemui serta mewawancarai Dhani di tengah kesibukannya dan terangkum dalam tulisan artikel di majalah Hai. Apa advokasi dan argument seorang Dhani? Bagi dia, ketika membuat lagu Munajat Cinta tersebut, dia terinspirasi dari Matta Band (yang memopulerkan hits ”Ketahuan”) dimana dia berniat membuat lagu yang memunyai melodi yang easy to catch dan hal itu dilakukannya. Walau dicerca, lagu tersebut justru sering diputar di media-media hiburan.

Lalu ketika ditanyai tentang menyelipnya dua lagu bernuansa swing itu, Dhani memjawab bahwa dia sudah lama kebelet ingin membuat album swing (atau terinspirasi dari OST. Rumah Ketujuh-nya Indra Lesmana yang sangat kental dengan big band jazz dan swing jazz-nya?). Jadi dua lagu tersebut sengaja dipasang juga dengan intensi agar para indonesian music listeners, dapat familiar dengan musik swing. Dhani pun menjelaskan bahwa dia sedang tidak ingin membuat lagu banyak pada album ini dengan alasan sedang malas dan juga ingin kembali mengenalkan musik-musik yang pernah dia karang dulu kepada listeners baru musik Indonesia.

HpYa, itu terserah dia. Tidak bisa disalahkan juga. Menurut saya Dhani adalah seorang yang sangat cerdas di musik. Talenta dan kapabilitas dia dalam mengarang dan mengaransemen musik yang dia miliki adalah sesuatu yang tidak semua orang bisa miliki. Para musisi juga berkarya dalam di industri musik mau tak mau harus bisa mengikuti arus pasar. Bisa juga dikatakan kesuksesan seorang artis musik ditentukan sejauh mana karya mereka diterima oleh pasar.

Kembali menyikapi arus perkembangan yang sangat kompetitif ini memaksa para musisi harus berlomba memberikan karya terbaik mereka. Ya, semua berkompetisi di bidangnya masing-masing. Ada yang di jalur major label dan ada yang tetap loyal dengan indie label mereka. Toh mereka juga punya pangsa pasar yang sudah terdiferensiasi.

Dalam tulisan ini, saya juga ingin menyampaikan pesan bahwa seseorang berhak menilai sesuatu dengan sudut pandang dia sendiri. Tapi ingat juga, bahwa ternyata hal yang kita pandang itu memunyai persepsi yang berbeda tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Walaupun memunyai sudut pandang yang berbeda, bukankah kita hendaknya juga tetap menghargai apa yang dihasilkan orang lain?. Terlepas kita suka atau tidak. Lagipula cara menghargai sesuatu kan tidak harus dengan memiliki dan memujinya, tapi sekadar sebuah senyuman dan beberapa kali tepukan tangan saya rasa itu sudah cukup. Karena Anda pun belum tentu bisa seperti mereka.

EXTREME Live in Jakarta

Extreme membuktikan bahwa ada benarnya pepatah yang mengatakan ‘lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.’

“We’re gonna give you the best live band in the world!” kata Gary Cherone, vokalis Extreme, pada saat konferensi pers digelar di J Lounge, Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin [15/12] siang oleh Original Production. Jurnalis yang hadir siang itu, tak lebih dari lima puluh orang. Namun, dengan kuantitas yang tak banyak itu, pertanyaan yang diberikan pada saat sesi tanya jawab cukup berkualitas. Para penanya terlihat menguasai materi. Bisa jadi karena sebagian besar jurnalis, berusia di atas 25 tahun dan benar-benar pernah tergila-gila pada Extreme.

“Jangan tanya soal politik, ekonomi, atau sosial. Jangan juga bertanya soal band lain!” kata moderator mengingatkan para jurnalis.

Dan semuanya mengikuti perintah. Mungkin permintaan ini karena Gary Cherone pernah jadi vokalis Van Halen, dan tak terlalu sukses sehingga jadi isu sensitif. Permintaan serupa pernah diucapkan manajemen Megadeth sewaktu mereka mengadakan konser di Jakarta. Tak boleh bertanya soal Metallica kepada Dave Mustaine.

“Kenapa ada nuansa Led Zeppelin ya di album terbaru kalian? Disengajakah?” tanya seorang lelaki yang mengaku penggemar berat Extreme.

“Banyak sekali pengaruh yang ada di kami. Mungkin itu keluar juga. Tapi kami tak sengaja melakukan itu supaya terdengar seperti Led Zeppelin. Yang jelas, kami tak hanya musisi, kami juga penggemar,” kata gitaris Nuno Duarte Gil Mendez Bettencourt yang sekarang sekilas wajahnya mengingatkan pada Iggy Pop dan Brandon Boyd, vokalis Incubus.

Sesi tanya jawab yang berlangsung tak lebih dari satu jam itu berjalan dengan hangat, dan penuh pertanyaan dari orang-orang yang memang mengenal baik musik Extreme: jurnalis maupun penggemar yang entah bagaimana caranya bisa ada di ruangan konferensi pers.

Menjelang malam pun, pemandangan orang-orang yang mayoritas berusia di atas 25 tahun terlihat di arena Tennis Indoor Senayan, tempat Take Us Alive World Tour 2008 digelar. Sebagian besar lelaki. Sebagian besar masih memakai kemeja dan celana bahan khas pegawai kantoran. Tak banyak pemandangan remaja dengan pakaian trendy masa kini seperti biasa terlihat di banyak konser band mancanegara yang digelar di kawasan Senayan.

Tak terlihat suasana meriah di luar Tennis Indoor. Hanya dua tenda penjual makanan dan minuman. Sekilas, suasana seperti lengang. Seperti sepi dari pengunjung. Tapi begitu masuk ke dalam gedung, baru terlihat betapa penuhnya Tennis Indoor itu. Tak penuh sesak, tapi cukup padat. Hampir memenuhi sekira 75 persen kapasitas gedung.

Beberapa menit setelah pukul delapan malam, Extreme muncul di atas panggung. Tak ada teriakan memanggil-manggil nama band maupun nama personel. Tak ada suara jeritan remaja perempuan yang membahana. Meskipun, pemandangan cahaya dari telepon genggam masih cukup dominan.

Begitu muncul, Gary Cherone langsung menunjukkan keahliannya bernyanyi sambil meliuk-liukkan tubuh, melompat dan melakukan pose-pose yang akan sangat membahagiakan fotografer karena akan terlihat bagus di lensa. Sayang, tata cahaya yang kurang maksimal sedikit menghambat tercapainya foto-foto dengan pose yang spektakular.

Extreme memang enerjik, atraktif, dan komunikatif. Musik hard rock yang kental dengan nuansa funk akan membuat siapapun ingin menghentakkan kaki dan menggoyangkan kepala mengikuti irama. Penampilan mereka di panggung akan membuat penggemar yang sudah menunggu belasan tahun merasa puas dan akan membuat mereka yang bukan penggemar pun jadi terhibur dan memaklumi alasan ribuan orang di Tennis Indoor Senayan itu menggemari Extreme.

Hampir dua jam mereka tampil. Di tengah-tengah set, mereka tampil dalam sesi akustik dengan hits yang tentu saja akan membuat semua bernyanyi bersama: “More Than Words.” Lagu yang pernah menjadi salah satu lagu pemikat perempuan pada era ’90-an itu memang terbukti jadi lagu yang akan dihapal oleh penggemar maupun non penggemar. Di penghujung penampilan—setelah melakukan aksi pura-pura pamit padahal ingin diteriaki encore—mereka menutup konser dengan membawakan lagu Queen. Ada sedikit kekecewaan dari beberapa penonton karena “Hip Today” tak dibawakan. Tapi, itu tak mencoreng penampilan Extreme yang meninggalkan kesan positif di benak para penonton.

“Kami berjanji akan balik lagi ke Indonesia!” kata Nuno.

Senin, 15 Desember 2008

Flanella Live Concert in Ngawi



Sabtu 6 Desember kmrn Flanella Band Major Label from Malang live indoor Hall In Eka kapti Hall Ngawi.Live trsbt bisa dibilang sukses dari segi penyelenggaraan maupun Audience.Menurut Info from Alur Management selaku EO -nya,jmlh audience total +_ 800-an orang.Yang mayoritas ank2 Gaul Ngawi sndr.Acr trsbt dimulai sktr jm 19.30-22.30.Sebelum Flanella Performance ada 4 Band Opening ACT,yaitu 3 band Hasil Audisi( Funk Seat, Electric Error, Ardhoyt) N' CLARISSA.
Selamat Buat 4 Band Indie Ngawi Yang Udah Bisa menampilkan Performance yg TOP Abis...
Keept Fight N Dont't Give Up !!!!!!

Jumat, 12 Desember 2008




CLARISSA
20 February 2003

Home Base : Ngawi,East Java Indonesia
Ronggowarsito Street 108
CP.085735109000
Players
Vocal : Imank
Guitars : Ank
Guitars : Dobreth
Bass : Why
Drums : Eric

Discography
1.Bunga Clarissa
Single Hits ( Bunga Clarissa,Sahabat Yang,Setia,Tak Seharusnya,Yang Terindah)
2.Langkahku....
Single Hits (Lelah,Dirinya,Sebuah Keajaiban,Bidadari)
3.New Born
Single Hits ( Jangan Terhenti,Percuma,Selamat Tidur)